Sabtu, 07 Februari 2009

Menggali Ilmu Dari Salon Kaki ’DM’

Anda penderita DM dengan komplikasi kaki? Tidak perlu takut, perawatan menjadi kunci utamanya. Kalaupun anda tidak memahami cara perawatannya, tidak perlu kuatir karena anda bisa belajar dari salon kaki ’DM’. Tidak ada salahnya jika anda mengunjungi salon kaki ini sesekali untuk perawatan kaki anda dan menggali ilmunya.
Salon kaki DM adalah salon akki yang menyediakan perawatan untuk pasien komplikasi Diabetes Millitus. Saat ini salon kaki DM berkembang di berbagai rumah sakit, Dr. M. Yunir, RSCM yang juga dokter penyakit dalam yang memberikan terapi komplikasi kaki di RS. JMC mengatakan bahwa penyakit komplikasi pada kaki diakui memang menjadi momok bagi semua pihak. Tetapi ini sebenarnya dapat dihindari selama pasien mampu mengontrol kadar gula dan mengenali sejak dini apakah ada bakat komplikasi kaki pada dirinya atau tidak. Perawatan baik secara pribadi ataupun dibantu melalui salon atau klinik kaki DM menjadi kunci utamanya.

Bagaimana Komplikasi Terjadi

Dikatakan oleh Dr. M. Yunir, DM adalah penyakit kronis yang sebagian besar tidak dapat sembuh. Pada penderita DM, sifat kadar gula darah fluktuatif tergantung pada kontrol penderitanya. "Jika cara hidupnya baik, kadar gulanya juga akan baik" katanya. Naasnya, di Indonesia penderita DM hanya melakukan kontrol dokter satu kali, setelah satu kali membaik umumnya mereka menganggap masalah sudah selesai. "Padahal, makin baik kontrol dan minum obatnya, gula darahnya akan terkontrol dengan baik pula". Gula darah yang tidak terkontrol dengan baik dikatakan Dr. Yunir tidak menimbulkan keluhan dalam jangka pendek, tetapi seiring tahun ke tahun ini akan menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang terjadi akan menyerang saraf dan pembuluh darah, termasuk kaki.
Dr. Yunir melanjutkan, pada kaki manifestasi DM menyerang pada saraf, sehingga menyebabkan kaki tidak berasa dan kebal. "Akibat kerusakan itu, pada saat kaki mengalami luka tidak menimbulkan rasa sakit sehingga tidak berobat" tuturnya. "Setelah terkena infeksi yang ditandai dengan demam dan luka menjalar mereka baru merasakan dan pergi ke dokter mencari pertolongan" lanjutnya. Rusaknya pembuluh darah yang berfungsi membawa oksigen, zat-zat makanan dan antibodi membuat infeksi makin mudah menyebar dan merusak jaringan.

Ayo Mengenali Gejala Khususnya
Pada pasien DM, Dr. Yunir menghimbau untuk mengenali bakat komplikasi kaki lebih dini. "Jangan biarkan kalau ada luka sedikit saja sehingga mencegah terjadinya infeksi"katanya. Pengenalan ini dikatakannya diawali dengan pemahaman antara luka pada kaki normal dengan pada kaki berpotensi komplikasi. Pada luka normal kondisi pembuluh darah, saraf dan zat anti bodi masih bagus sehingga mekanisme dalam tubuh sudah bersaha menghambat perkembangan infeksi. Sementara sebaliknya Dr. Yunir mengatakan, pada penderita DM mekanisme tidak dapat berjalan sendiri dalam tubuh karena pembuluh darah, saraf dan antibodi sudah tidak normal lagi. "Ibaratkan antara musuh dan tentara sudah tidak imbang lagi"jelasnya.

Gejala umum komplikasi pada kaki DM dapat ditandai dengan tanda-tanda: luka susah sembuh, resiko menjalar besar dan lebih cepat merusak jaringan sekitar. Sementara dikatakan Dr. Yunir, ini dapat dideteksi secara dini yaitu dengan melihat kelainan-kelainan yang terjadi.

Deteksi dini:

1. Kelaian saraf: Kesemutan, baal, kena senggol tidak berasa. Ada pemeriksan kusus untuk gangguan saraf.
2. Kelaianan Kulit: Kulit Kering, bulu rambut rontok....gejala awal gangguan saraf
3. Kelaianan kuku: menebal, kuning, tumbuh masuk ke dalam
4. Kelianan bentuk: bentuk jari atau telapak kaki yang bengkok, kakinya jendol dan lain-lain. Ini disebabkan karena pada penderita DM seiring waktu fungsi otot2 motoriknya akan lemah sehingga otot-ototnya akan bengkok. Itu sebagai kondisi awal sebelum luka terjadi.

Grate Komplikasi dan Resikonya
Komplikasi yang terjadi pada penderita DM tidak terjadi secara langsung. Ada beberapa grate yang menurut Dr. Yunir akan dilalui oleh pasien ketika melampau komplikai kaki. "Semua berawal dari yang ringan dan jika tidak mendapat penanganan dengan baik baru akan terjadi komplikasi tingkat parah" tandasnya.
Grate Komplikasinya:
• Grate I: kulit masih di permukaan dan hanya terjadi lecet biasa
• Grate II: kulit mulai coak dan bagian bawah/ dasarnya terdapat lemak
• Grate III: kulit mulai keangkat dan di bagian bawah terdapat otot sampai tulang
• Grate IV: tulang mulai terserang hingga terjadi infeksi
• Grate V: terjadi borok
Apabila komplikasi ini terjadi hingga grate atas dan infeksi berat dan menyebar serta tidak terkendali, maka pasien DM harus dengan rela melakukan amputasi. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi ke seluruh bagian tubuh dan rusaknya jaringan tubuh yang lain. Jika hal tersebut terjadi dan amputasi tetap tidak dilakukan menurut Dr. Yunir sangat membahayakan jiwa paien. "Kalau antibiotik sudah tidak mempan lagi, kuman sudah terlalu ganas meskipun sebenarnya kuman normal seperti yang ada dikulit kita hanya karena antibodi lemah dapat menyebabkan kematian" jelasnya.


Siapa Yang Berbakat Komplikasi Kaki

Komplikasi ditentukan oleh faktor regulasi darahnya dan akan terjadi setelah 5 tahun. Kebanyaan pasien tidak memahami gejala komplikasi ini, kalaupun mengetahui mereka tidak memahami harus diapakan. "Peran dokter sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi adanya komplikasi kaki pada penderita DM dan tindakan atau perawatan yang harus dilakukan karena mereka kebanyakan tidak memahami ini" ujarnya.
Penderita DM yang berpotensi mendapatkan komplikasi kaki adalah:
1. Paien yang secara genetik ada meskipun secara pengobatan atau kepatuhan berobat bagus.
2. Penderita yang tidak melakukan pengobatan
3. Penderita yang tidak mampu mengontrol gula darahnya atau pengobatannya tidak baik.





Rawatlah Kaki Seperti Merawat Muka

Setelah mengetahui ada tidaknya bakat komplikasi, hendaknya penderita lebih hati-hati terutama terhadap kakinya yang memiliki bakat komplikasi. Melakukan perawatan dengan ekstra hati-hati dan rutin menjadi saran dari Dr. Yunir. "Rawatlah kaki seperti rawat muka" anjurnya.

Cara Perawatan kaki:
1. Pasien harus memeriksa kakinya setiap hari. Kalau perlu pakai kaca untuk memeriksa telapak kakinya, lihat apakah kakinya mulai dari kulitnya, sela jarinya terutama kuku dan telapaknya. Ini dilakukan untuk mendeteksi apakah ada luka atau jamur (putih-putih seperti kutu air) sehingga harus cepat diobati untuk menghindari terjadinya percepatan penyebaran infeksi, luka dan kerusakan jaringan sekitar.
2. Memberikan krim pada kulit kaki agar tetap lembab. Pada Pasien DM terjadi kerusakan kelenjar keringat sehingga kulit akan kering. Pemakaian krim dilakukan setiap hari,yaitu 2X sehari setelah mandi.
3. Kenakan alas kaki dimanapun berada. Dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan pada kaki sehingga menyebabkan luka.
4. Gunting kuku, jangan sampai kepanjangan. Jangan gubting dengan silet dan mintalah petugas medis untuk mengguntungkan kuku yang telah menebal.
5. Jika muncul kalus kaki/ mata ikan, cobalah untuk menipiskan. Karena jika tidak ditipiskan dia akan tumbuh terus dan suatu waktu akan robek dan jebol sehingga menimbulkan luka.
6. Keringkan kaki setiap usai dari kamar mandi untuk menghindari lembab bagian sela kaki. Ini dilakukan agar terhindar dari jamur.
7. Kenakan kaos kaki dari bahan katon agar menyerap kelembabannya setiap hari. Jangan lupa untuk menggantinya sebelum kotor sehingga bakteri tidak menumpuk
8. Periksa sepatu setiap sebelum mengenakannya. Kalau membeli sepatu usahakan sore hari, karena pada sore hari kaki mengalami pembesaran. Pilih bahan kulit yang lembut, jangan plastik lbh elastis. Jgn ujungnya yang runcing karena ujung kaki DM melebar

Untuk yang telah luka:
1. Membersihkan dan membuang jaringan yang telah mati setiap hari
2. Kontrol infeksi dengan antibiotik (berarti harus berobat di RS dan melakukan perawatan)
3. Mengontrol gulanya/ metabolik
4. Kontrol beban tekanan/ beban mekanik. Jd ketika luka tidak boleh lukanya terbebani secara berlebihan.
5. Kontrol pembuluh darah. Apakah pembuluh darahnya memadai atau tidak, kalau lukanya disebabkan oleh pembuluh darah yang sudah mampet berarti pembuluh darah harus dioperasi.
6. Konsultasi bedah untuk dibersihkan secara luas. Jika dibutuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar